Saat kita ingin menimbang berat badan atau mengukur tinggi badan, kita menggunakan suatu alat ukur. Pertanyaannya adalah, seberapa yakinkah kita dengan standar pengukuran alat ukur yang kita gunakan? Sudahkah alat ukur yang kita menggunakan sesuai dengan Sistem Satuan Internasional (SI)?
Pengukuran mampu ditunaikan oleh seluruh orang. Dalam dunia perdagangan, beraneka macam peraturan dan aktivitas ekonomi layaknya jual membeli banyak tergantung terhadap hasil timbangan dan ukuran. Seorang pilot pesawat terbang wajib mengamati dengan detail ketinggian pesawat, arah, penggunaan bahan bakar dan kecepatan.
Pengawas obat-obatan dan makanan mengukur kandungan bakteri dan zat beracun. Para geogolog mengukur kapabilitas gelombang kejut ketika terjadi gempa bumi. Para fisikawan yang mempelajari partikel elementer wajib jalankan pengukuran saat di dalam orde sepersejuta second untuk memastikan ada partikel yang sangat sangat kecil.
Kepercayaan terhadap kebenaran pengukuran makin meningkat sejalan dengan meningkatnya jaringan kerjasama, ada satuan ukuran yang dipakai dengan dan juga prosedur pengukuran yang dipakai secara umum, serta pengakuan, akreditasi dan uji banding atas standar satuan ukuran dan laboratorium-laboratorium di beraneka negara.
Dalam memberikan hasil pengukuran, ketersediaan alat ukur dan kapabilitas menggunakannya merupakan perihal yang sangat esensial Selain itu, sehingga suatu hasil pengukuran mampu dipercaya kebenarannya maka ketelusurannya wajib terjamin. Untuk menanggung ketertelusuran maka alat ukur dan bahan ukur yang digunakan wajib dikalibrasi.
Proses kalibrasi mampu memilih nilai-nilai yang berkenaan dengan kinerja suatu alat ukur atau bahan acuan. Hal ini dicapai dengan pembandingan langsung terhadap suatu standar ukur atau bahan acuan bersertifikat.Mengacu terhadap penjelasan yang ada kalibrasi mampu disimpulkan sebagai suatu sistem pemeriksaan dan pengaturan akurasi berasal dari alat ukur dengan cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur. Kalibrasi dibutuhkan untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang ditunaikan akurat dan berkelanjutan dengan instrument lainnya. Keluaran berasal dari kalibrasi adalah sertifikat kablirasi.
Selain sertifikat, umumnya juga ada label atau stiker yang disematkan terhadap alat ukur yang udah dikalibrasi. Hasil pengukuran yang tidak berkelanjutan menjadi tidak valid dan tidak mampu digunakan. Pada dunia industri misalnya, perihal ini bakal berpengaruh langsung terhadap kualitas product dan mampu membahayakan kesan perusahaan di mata konsumen.
Alasan yang sangat mendasar bahwa suatu alat ukur wajib dikalibrasi
Memastikan bahwa penunjukkan alat tersebut sesuai dengan hasil pengukuran yang valid;
Menentukan akurasi penunjukkan alat;
Mengetahui keadaan alat, yaitu bahwa alat tersebut mampu dipercayai.
Kalibrasi alat ukur punya dua tujuan utama yaitu untuk memeriksa keakuratan instrumen dan memilih ketertelusuran pengukuran. Dalam prakteknya, kalibrasi juga termasuk perbaikan perangkat kalau berada di luar kalibrasi. Sebuah laporan diberikan oleh pakar kalibrasi, yang tunjukkan kesalahan pengukuran dengan alat ukur sebelum dan sehabis kalibrasi. Maka, kalibrasi sangat mutlak untuk keakuratan suatu instrument.
Untuk memperoleh sertifikat, kalibrasi terhadap umumnya ditunaikan terhadap laboratorium kalibrasi dan ditunaikan oleh tenaga pakar di bidangnya. Kalibrasi yang ditunaikan di laboratorium kalibrasi yang udah menerapkan dan memperoleh akreditasi ISO/IEC 17025 Persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi bakal memberi nilai lebih terhadap sertifikat kalibrasi yang didapat. Hal ini sebab pelaksanaan kalibrasi berarti udah sesuai dengan standar internasional yang berlaku.
Selain kalibrasi sistem pengukuran juga erat kaitannya dengan besaran dan satuan ukur. Ada beraneka macam tipe besaran ukur, seumpama massa dengan alat ukur timbangan, suhu dengan alat ukur termometer, saat diukur dengan stopwatch dan lain sebagainya. Ukuran satuan tiap tiap tipe besaran ukur didefinisikan di dalam Sistem Satuan Internasional (SI). Unit-unit SI ini merupakan acuan pokok yang menjadi patokan bagi seluruh dunia. Sistem ini mengartikan seberapa lama sebetulnya yang dikatakan 1 detik, apa yang menjadi patokan massa 1 kg, dan seterusnya.
Unit-unit SI tersebut udah didefinisikan kembali terhadap tahun 2019 ini, dan jadi berlaku terhadap bulan Mei lalu. Revisi yang ada bakal membantu banyak pengukuran di masa depan, khususnya untuk beraneka metode pengukuran moderen yang nampak terhadap penelitian, layaknya pengukuran menggunakan fenomena kuantum.
Penjelasan perihal standar unit pengukuran internasional tersebut ada di Brosur SI, yang diterbitkan oleh Biro Internasional des Poids et Mesures (BIPM). Brosur ini menyebutkan Sistem Satuan Internasional dan merupakan alat mutlak bagi komunitas ilmiah.
Seri standar ISO dan IEC 80000 perihal jumlah dan unit, yang dirujuk di dalam brosur SI, juga tengah mengalami revisi sehingga cocok dengan versi baru, dan banyak anggota ISO yang direvisi bakal diterbitkan di dalam lebih dari satu bulan ke depan. Rangkaian standar ini mutlak sebab sedia kan istilah, definisi, dan lambang jumlah dan unit yang cocok di dalam ilmu ilmu dan teknik, sedia kan bhs terpadu untuk mengomunikasikan Info pengukuran yang akurat antara ilmuwan, insinyur, dan seluruh orang yang terlibat di dalam pengukuran.